Selasa, 21 April 2020

Mimpi di atas secarik kertas


Mimpi di atas secarik kertas



Wajah itu masih sama dari 5 tahun yang lalu. Namun bedanya kini ia harus menanggung semuanya. Amanah yang terus menerus diberikan kepadanya membuatnya  merintih pelan pada dirinya. Tenanglah, penderitaanmu tak akan lama lagi. Bisikku, seraya bercermin dan terus memandang wajah mungil itu. Aku masih tersenyum. Lalu merebahkan tubuhku melepaskan segala beban yang terus menghujam seisi kepala. Namun entah kenapa bayangan kebodohan itu terus mengangguku membuatku sulit terpejam saat menanggung amanah yang membuatku merasa tak punya apa yang harus aku perjuangkan. 

*******

            Bogor, 4 Januari 2019
lalu, bagaimana lagi?
kalian tetap saja mematahkan semangatku.

Bogor, 8 Januari 2019
sebodoh apa?
sebodoh penantian bulan memancarkan kelap kelip kehijauan?

Bogor, 12 Januari 2019
apakah hanya dengan memiliki lautan emas baru kalian bisa menundukkan pandangan kepadaku?

Bogor, 15 Januari 2019
aku tau, garis tidak akan terbentuk tanpa titik-titik kecil. Begitu juga dengan hidup, tak akan terbentuk tanpa adanya penghinaan terlebih dahulu. Begitu bukan?

Langkah kaki itu menghentikan aktivitasnya. Sesegera mungkin dia menutup Diary yang ada dipangkuannya lalu beranjak pulang ke kosannya. Namun detak jam di tangannya  menjadi pengingatnya selalu bahwa tak sedetik pun waktu yang akan dia sia-siakan. Dia melangkah cepat dan sempat terhenti ketika wajahnya  melintasi cermin berbingkai pengharapan yang mulai membangun kepercayaan diri lalu mencoba untuk tersenyum.  Langkah kakinya menuju halte seperti cheetah yang memburu mangsanya. Wajah itu masih mencoba untuk tersenyum, saat sekilas memantul di kaca spion bis. 


#Bersambung

Bagaimana menerima diri

#RandomModeOn Hello guys, di blog kali ini aku mau cerita random aja sih. Awakard ……   Anggap aja ini aku mau berbagi rahasia ya. X:...