MERDEKA
DENGAN DI RUMAH SAJA
Kemunculan Covid-19 pertama terkonfirmasi di China, kemudian
lonjakan jumlah pasien positif terus meningkat hingga menyebar hampir ke semua Negara
di dunia, termasuk Indonesia. Kasus pertama di Indonesia dilaporkan berasal
dari warga Negara Jepang yang berkunjung ke Indonesia dan melakukan kontak
dengan dua warga Negara Indoensia. Setelah kemunculan 2 kasus positif di Indonesia,
jumlah pasien positif korona semakin bertambah setiap hari. Pemerintah di Negara-negara
yang terkena pandemi kini berlomba dengan waktu, untuk mengidentifikasi semua
orang yang pernah berhubungan dengan pasien positif guna meminimalisir penyebaran.
Pemerintah Indonesia telah menerapkan PSBB (Pembatasan
Sosial Berskala Besar) dibeberapa wilayah di Indonesia. Selain itu, Presiden Republic
Indonesia, Joko Widodo menyarankan agar setiap individu menerapkan social
distancing dan tetep berada di rumah guna bersama menghadapi pandemi Covid-19. Namun,
himbauan pemerintah tersebut tidak didengar dan tidak dilaksanakan oleh sebagian
masyarakat bahkan masih saja ada yang menyepelekan virus tersebut. Oleh karena
itu, keberhasilan dalam menghentikan
penyebaran pandemi tersebut yaitu dimulai dari diri kita masing-masing.
Mulai menjaga pola hidup sehat serta manaati
aturan-aturan pemerintah merupakan langkah awal dalam memutus rantai penyebaran
Covid-19. Saling bahu membahu, dan membantu tenaga medis agar tidak menjadi
garda terdepan namun menjadi garda terakhir dalam penanganan korona di Indonesia.
Kita sebagai garda terdepan sudah seharusnya menjaga sistem imunitas kita,
menerapkan social distancing, stay at home dan menghindari keramaian
sehingga pandemi ini bisa cepat berakhir.
Tetap berada di rumah terkadang
membuat sebagian orang-orang yang terbiasa dengan bekerja di luar rumah merasa
bosan dan jenuh. Namun, beberapa orang menikmati keadaan tersebut karena waktu di
rumah adalah waktu untuk bersama keluarga. Semua kegiatan dialihkan secara
online, mulai dari bekerja, meeting, rapat pemerintahan, perkuliahan,
persekolahan, konsultasi kesehatan dan sebagainya. Banyak kegiatan positif yang
bisa dilakukan di rumah walau hanya di rumah saja.
Ada bencana ada
pula hikmah yang mengikuti dibelakangnya.Ya, saya sebagai mahasiswa yang jarang
pulang ke rumah hanya 1 kali dalam setahun dan sering kali lebaran di perantauan
bersyukur atas apa yang Allah SWT kehendaki. Pemerintah mengambil tindakan
untuk segala aktivitas kampus dilakukan di rumah secara online. Walaupun susah
menjalani kuliah dan praktikum online, namun semua ini pasti akan berlalu
dengan baik.
Selain itu, banyak
kegiatan positif yang telah saya lakukan selama pandemi dengan di rumah saja. Seperti
mengedukasi keluarga dan tetangga tentang virus korona mulai dari cara pencegahan,
gejala dan bahayanya. Selalu mengingatakan anggota keluarga tentang pentingnya mecuci
tangan dengan benar menggunakan sabun serta menggunakan masker saat keluar
rumah.
Hobi saya akhir-akhir
ini juga yaitu sering memotret sudut rumah dengan caption tentang pentingnya
selalu berada di rumah dalam pemutusan rantai virus korona dan saya bagikan ke
teman-teman social media. Ini fungsinya membagi energi positif di tengah
kondisi saat ini. Selain itu, saya juga biasanya membaca buku, tadarusan, belajar,
bermain game dikala sangat jenuh, nonton film dan sebagainya. Semua hal positif
bisa kita lakukan selama pandemi asal tetap di rumah dan tidak menjadi orang
yang bisa merugikan orang lain. Apalgi di bulan ramadhan ini, segala hal yang
baik akan dilipatgandakan.
Selain dilakukan secara sendiri, kegiatan positif
juga dapat dikerjakan bersama anggota keluarga. Salah satunya dengan berbagi
kehangatan melalui kegiatan bersama. Olahraga bersama setiap pagi bisa
dilakukan di rumah untuk menjaga sistem imun. Dengan di rumah saja, bakat
memasak saya juga meningkat dan akhirnya bisa mengenal dapur lebih dalam.
Perasaan jenuh pun tidak akan terasa seolah seperti
melakukan kegiatan seperti biasa. Sehingga, tetap di rumah dapat membantu
petugas kesehatan dalam melawan Covid-19. Secara tidak langsung, masing-masing
kita menjadi pahlawan untuk memutus penyebaran rantai virus tersebut. Sehingga kita
dapat merdeka dari ancaman kematian dan kegelisahan yang disebabkan oleh virus
korona.
“Tulisan ini diikutsertakan dalam Blog
Competition “Ceritaku Dari Rumah” yang diselenggarakan oleh Ramadan Virtual
Festival dari Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan”
#CeritakuDariRumahDDSulsel
#BlogCompetitionCeritakuDariRumah