Jumat, 26 Maret 2021

Bagaimana menerima diri

#RandomModeOn


Hello guys, di blog kali ini aku mau cerita random aja sih.

Awakard ……

 

Anggap aja ini aku mau berbagi rahasia ya.

X: “Apa tuh?”

Penasaran?

X: “Gak juga.”

Ya udah…. wkwkwkw

 

Tentang titik balik bagaimana caraku menerima diriku sepenuhnya. Dalam artian bersyukur bangat.

X: “Apaa sih.. hahahah”

Tapi memang bener temen-temen, kalau dibilang berarti selama ini aku kurang bersyukur.

 

Persepsi makna kehidupan yang salah.

Bahwa hidup itu adalah menjadi duplikasi orang lain.

So…

Mengapa aku memiliki persepsi hidup seperti itu?

Pasti dari kejadian-kejadian hidup yang aku lalui dong ya.

Dulu aku sering bangat studi kasus,

X: “Ih apasih.”

Maksudnya merhatiin orang lain.

X:”Ciee perhatian bgt. Padahal kamu cuek L

 

Aku ngerasa orang yang memiliki paras cantik, pinter dan yang unggul-unggul deh.

Pasti banyak dari aku maupun kita mungkin memikirkan hal yang sama, bukan ingin menjadi orang tersebut. Tapi mengapa mereka selalu kita lihat enak dalam menjalani hidup.

Seolah-olah semut pun tidak bisa menggigit kulit mereka.

Ih dia enak bgt ya, ini itu. Makan pagi di Korea, makan malam di Inggris. Dia cantik, ih dia ganteng, dia kaya juga, hidupnya seneng ya.

Banyak deh. Tapi inget ya KELEBIHAN orang lain hanya membuatmu kurang bersyukur dengan apa yang kamu miliki saat ini.

Betul gak?

Sehingga banyak dari kita, yang meniru bahkan berbuat apa yang bukan diri kita.

Jadi, intinya apa??

Kamu terlalu lemah dengan cinta yang kamu miliki. Ya bener, LOVE YOURSELF GUYS.

Karena …..

Hidup memang terkadang tidak sesuai dengan apa yang kita ingnkan. Benar gak?

Terkadang juga lebih banyak yang tidak inginkan malah kita dapatkan.

Tapi bukan itu sih pointnya.

Pernah gak sih kalian tidak mengeluh sehari aja.

Jawabannya pasti tidak.

Iya, kita makhluk yang memang tidak pernah merasa cukup dengan apa yang kita miliki sekarang.

Rasanya terus kurang, bahkan kita sering lupa BERSYUKUR!

Jadi, intinya kamu memiliki semua hal yang kamu butuhkan dalam dirimu.

It’s OK kalau orang bilang kamu gendut, kamu jelek, kamu bodoh.

Jika bener ya setidaknya kamu harus menjadi orang pertama yang mencintai dirimu terutama segala kekurangan dalam dirimu. Ya kaaaan.

Aku juga sering ngeluh dengan keadaan diriku sendiri. BUT IT’S OKAY sewajarnya aja.

Makin ngeluh, hidup makin RUMIT.

Dulu hingga detik ini pun, aku memang kadang secara tidak sengaja sering dibuat sadar oleh orang lain bahwa aku itu memiliki kekurangan yang banyak banget. Dari kata-kata, tatapan, ataupun perbuatan secara langsung.

Tapi lagi dan lagi, kalau dipaksa beryukur, BERSYUKURLAH and tetap positive thinking ya.

Siapa tau orang-orang seperti itu sengaja di hadirkan agar hidup kita menjadi lebih indah.

 

Dan pesan aku, kamu bisa. Jangan terlalu pesimis, because kita sama saja dilahirkan dari rahim.

“You’re more than what do you think”.

And always believe in yourself.

 

See you dicerita random lainnya…….

 

 

Rabu, 20 Mei 2020

MERDEKA DENGAN DI RUMAH SAJA


MERDEKA DENGAN DI RUMAH SAJA

RW Merdeka COVID-19 di Jakbar Terus Bertambah
Kemunculan Covid-19 pertama terkonfirmasi di China, kemudian lonjakan jumlah pasien positif terus meningkat hingga menyebar hampir ke semua Negara di dunia, termasuk Indonesia. Kasus pertama di Indonesia dilaporkan berasal dari warga Negara Jepang yang berkunjung ke Indonesia dan melakukan kontak dengan dua warga Negara Indoensia. Setelah kemunculan 2 kasus positif di Indonesia, jumlah pasien positif korona semakin bertambah setiap hari. Pemerintah di Negara-negara yang terkena pandemi kini berlomba dengan waktu, untuk mengidentifikasi semua orang yang pernah berhubungan dengan pasien positif guna meminimalisir penyebaran.
Pemerintah Indonesia telah menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dibeberapa wilayah di Indonesia. Selain itu, Presiden Republic Indonesia, Joko Widodo menyarankan agar setiap individu menerapkan social distancing dan tetep berada di rumah guna bersama menghadapi pandemi Covid-19. Namun, himbauan pemerintah tersebut tidak didengar dan tidak dilaksanakan oleh sebagian masyarakat bahkan masih saja ada yang menyepelekan virus tersebut. Oleh karena itu, keberhasilan dalam  menghentikan penyebaran pandemi tersebut yaitu dimulai dari diri kita masing-masing.
Mulai menjaga pola hidup sehat serta manaati aturan-aturan pemerintah merupakan langkah awal dalam memutus rantai penyebaran Covid-19. Saling bahu membahu, dan membantu tenaga medis agar tidak menjadi garda terdepan namun menjadi garda terakhir dalam penanganan korona di Indonesia. Kita sebagai garda terdepan sudah seharusnya menjaga sistem imunitas kita, menerapkan social distancing, stay at home dan menghindari keramaian sehingga pandemi ini bisa cepat berakhir.
            Tetap berada di rumah terkadang membuat sebagian orang-orang yang terbiasa dengan bekerja di luar rumah merasa bosan dan jenuh. Namun, beberapa orang menikmati keadaan tersebut karena waktu di rumah adalah waktu untuk bersama keluarga. Semua kegiatan dialihkan secara online, mulai dari bekerja, meeting, rapat pemerintahan, perkuliahan, persekolahan, konsultasi kesehatan dan sebagainya. Banyak kegiatan positif yang bisa dilakukan di rumah walau hanya di rumah saja.
Ada bencana ada pula hikmah yang mengikuti dibelakangnya.Ya, saya sebagai mahasiswa yang jarang pulang ke rumah hanya 1 kali dalam setahun dan sering kali lebaran di perantauan bersyukur atas apa yang Allah SWT kehendaki. Pemerintah mengambil tindakan untuk segala aktivitas kampus dilakukan di rumah secara online. Walaupun susah menjalani kuliah dan praktikum online, namun semua ini pasti akan berlalu dengan baik.

Selain itu, banyak kegiatan positif yang telah saya lakukan selama pandemi dengan di rumah saja. Seperti mengedukasi keluarga dan tetangga tentang virus korona mulai dari cara pencegahan, gejala dan bahayanya. Selalu mengingatakan anggota keluarga tentang pentingnya mecuci tangan dengan benar menggunakan sabun serta menggunakan masker saat keluar rumah.  

Hobi saya akhir-akhir ini juga yaitu sering memotret sudut rumah dengan caption tentang pentingnya selalu berada di rumah dalam pemutusan rantai virus korona dan saya bagikan ke teman-teman social media. Ini fungsinya membagi energi positif di tengah kondisi saat ini. Selain itu, saya juga biasanya membaca buku, tadarusan, belajar, bermain game dikala sangat jenuh, nonton film dan sebagainya. Semua hal positif bisa kita lakukan selama pandemi asal tetap di rumah dan tidak menjadi orang yang bisa merugikan orang lain. Apalgi di bulan ramadhan ini, segala hal yang baik akan dilipatgandakan.

Selain dilakukan secara sendiri, kegiatan positif juga dapat dikerjakan bersama anggota keluarga. Salah satunya dengan berbagi kehangatan melalui kegiatan bersama. Olahraga bersama setiap pagi bisa dilakukan di rumah untuk menjaga sistem imun. Dengan di rumah saja, bakat memasak saya juga meningkat dan akhirnya bisa mengenal dapur lebih dalam.
Perasaan jenuh pun tidak akan terasa seolah seperti melakukan kegiatan seperti biasa. Sehingga, tetap di rumah dapat membantu petugas kesehatan dalam melawan Covid-19. Secara tidak langsung, masing-masing kita menjadi pahlawan untuk memutus penyebaran rantai virus tersebut. Sehingga kita dapat merdeka dari ancaman kematian dan kegelisahan yang disebabkan oleh virus korona.   

“Tulisan ini diikutsertakan dalam Blog Competition “Ceritaku Dari Rumah” yang diselenggarakan oleh Ramadan Virtual Festival dari Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan”

#CeritakuDariRumahDDSulsel
#BlogCompetitionCeritakuDariRumah

Selasa, 21 April 2020

Mimpi di atas secarik kertas


Mimpi di atas secarik kertas



Wajah itu masih sama dari 5 tahun yang lalu. Namun bedanya kini ia harus menanggung semuanya. Amanah yang terus menerus diberikan kepadanya membuatnya  merintih pelan pada dirinya. Tenanglah, penderitaanmu tak akan lama lagi. Bisikku, seraya bercermin dan terus memandang wajah mungil itu. Aku masih tersenyum. Lalu merebahkan tubuhku melepaskan segala beban yang terus menghujam seisi kepala. Namun entah kenapa bayangan kebodohan itu terus mengangguku membuatku sulit terpejam saat menanggung amanah yang membuatku merasa tak punya apa yang harus aku perjuangkan. 

*******

            Bogor, 4 Januari 2019
lalu, bagaimana lagi?
kalian tetap saja mematahkan semangatku.

Bogor, 8 Januari 2019
sebodoh apa?
sebodoh penantian bulan memancarkan kelap kelip kehijauan?

Bogor, 12 Januari 2019
apakah hanya dengan memiliki lautan emas baru kalian bisa menundukkan pandangan kepadaku?

Bogor, 15 Januari 2019
aku tau, garis tidak akan terbentuk tanpa titik-titik kecil. Begitu juga dengan hidup, tak akan terbentuk tanpa adanya penghinaan terlebih dahulu. Begitu bukan?

Langkah kaki itu menghentikan aktivitasnya. Sesegera mungkin dia menutup Diary yang ada dipangkuannya lalu beranjak pulang ke kosannya. Namun detak jam di tangannya  menjadi pengingatnya selalu bahwa tak sedetik pun waktu yang akan dia sia-siakan. Dia melangkah cepat dan sempat terhenti ketika wajahnya  melintasi cermin berbingkai pengharapan yang mulai membangun kepercayaan diri lalu mencoba untuk tersenyum.  Langkah kakinya menuju halte seperti cheetah yang memburu mangsanya. Wajah itu masih mencoba untuk tersenyum, saat sekilas memantul di kaca spion bis. 


#Bersambung

Sabtu, 08 Februari 2020

Kembali

Kembali...
Namun bukan ke hatinya lagi
ntah apa yang menerobos dalam hatiku
tepat saat harapku padamu sama setiap waktu
kini hanya luka
berkepanjangan,,
merengkuh kesakitan dalam kebimbangan
ntah keputusasaan atau hanya candamu yang berlebihan
yang selalu aku salah artikan.
sungguh memalukan.
mulutmu selalu seperti intan yang menyilaukan
tanpa aku sadar
ada orang lain yang kau berikan harapan
mengharapkanmu sepanjang angan
sampai aku lupa dengan jalan kehidupan kedepan
saat tanpamu tak pernah ku pikirkan
acapkali penyesalan selalu datang
namun sungguh sudah tak ada harapan
kembalimu adalah hanyalah sebuah angan-angan.

Sabtu, 31 Agustus 2019

#Part 1 Hujan Pertama

"Mengapa harus ada senin jika hari minggu saja sudah menyenangkan??"
lanjut tulisku "Mengapa harus ada dia jika sendiri saja lebih menyenangkan?"
So fine Lenna, you be the best. kamu tak pernah kehilangannya, dia yang kehilangan kamu.
Lalu bermacam pertanyaan muncul dalam benakku, bolehkah aku ungkapkan tungkasku pada selembar kertas polos yang tepat berada dihadapanku.
1. Apakah benar selama ini kamu jujur terhadapku?
    Aku saja selalu berkata apa yang ada dalam hatiku. Dengan bodohnya selalu percaya setiap kata yang terucap dari mulut palsumu. Ini bukan satu dua bulan. Namun sudah hampir 5 tahun kau dan aku bersama. Waktu yang masih kamu anggap singkat? Aku sangat percaya kamu, melebihi kepercayaan diriku sendiri. Sekarang kamu anggap aku bodoh? Kamu yang bodoh, Bodoh. Merengek meminta persetujuan untuk menjadi milik orang lain.Bukannya kamu sering memintaku menjadi orang dewasa? Terus menurutmu kamu sekarang lebih dewasa?Tolong bercerminlah.

2. Apa benar senyum dan kata yang kamu berikan selama ini dari hati terdalammu?
    Sudah cukup 17 agustus kemarin menjadi hari berhentinya dirimu untuk berkata-kata lagi denganku. Aku bahagia? Tentu. Namun pernahkah kamu melihat sisi perasaanku. Kamu dengan mudahnya mengucapkan aku baik-baik saja tanpa melihat bagaimana terlukanya hatiku. Yang aku sesali adalah kamu datang dan aku kembali kepadamu terus menerus. Namun aku sadar, perginya kamu dari awal menunjukkan kamu bukan yang terbaik untukku. Namun aku saja yang hanya belum bisa membuat jalan baru dan hanya bisa kembali ke arahmu lagi.

3. Kapan dia datang?
   Tiba-tiba kamu menghempaskan ruang hatiku. Tidak salah kamu seperti ini. Namun aku masih penasaran kapan dia datang menjadi bagian harimu. Apakah salah jika aku anggap dia sainganku?. Karna siapapun yang dekat denganmu akan aku anggap musuhku. Namun terlambat, kaudengan rapinya menyembunyikan musuhku dalam selimutmu. Pertanda akulah sang peyusup dalam bagian hari kalian. Kamu pergi dengan alasan yang bahkan perempuan manapun dimuka bumi ini tidak dapat menerimanya.

4. Kamu tahu aku pernah berharap 100% atas kepemilikanmu
   Percuma menjelaskan bagaimana komitmenya diriku terhadap dirimu. Apakah kamu tak pernah menyadari itu?  Apa kamu tahu, betapa dengan hati-hatinya aku mejaga hatiku disini hanya untuk seutuhnya menjadi milikmu? Namun, kamu sendiri yang memutuskan tanpa menjauh dulu dariku. Seringan itukah hatimu sehingga kau melupakan bahwa aku juga perempuan yang mencintaimu dan bisa tersakiti? Namun aku sadar dengan ini dan dulu bahwa kamu tak pernah benar-benar menaruh hati terhadapku. Karena yang aku tau, seorang laki-laki tidak akan pernah menyakiti sedikitpun hati wanitanya, dan itu tak perna berlaku bagiku. Jadi aku saja yang berharap terlalu lebih denganmu. Yang selalu saja berkomitmen sendiri atas kepemilikanku tanpa aku sadar kau hanya menganggapku ada saat benar jarak memang tak ada. Namun saat jarak ada kau pun segera mencari yang selalu ada.

tunggu lanjutannya....

Bagaimana menerima diri

#RandomModeOn Hello guys, di blog kali ini aku mau cerita random aja sih. Awakard ……   Anggap aja ini aku mau berbagi rahasia ya. X:...