Sabtu, 31 Agustus 2019

#Part 1 Hujan Pertama

"Mengapa harus ada senin jika hari minggu saja sudah menyenangkan??"
lanjut tulisku "Mengapa harus ada dia jika sendiri saja lebih menyenangkan?"
So fine Lenna, you be the best. kamu tak pernah kehilangannya, dia yang kehilangan kamu.
Lalu bermacam pertanyaan muncul dalam benakku, bolehkah aku ungkapkan tungkasku pada selembar kertas polos yang tepat berada dihadapanku.
1. Apakah benar selama ini kamu jujur terhadapku?
    Aku saja selalu berkata apa yang ada dalam hatiku. Dengan bodohnya selalu percaya setiap kata yang terucap dari mulut palsumu. Ini bukan satu dua bulan. Namun sudah hampir 5 tahun kau dan aku bersama. Waktu yang masih kamu anggap singkat? Aku sangat percaya kamu, melebihi kepercayaan diriku sendiri. Sekarang kamu anggap aku bodoh? Kamu yang bodoh, Bodoh. Merengek meminta persetujuan untuk menjadi milik orang lain.Bukannya kamu sering memintaku menjadi orang dewasa? Terus menurutmu kamu sekarang lebih dewasa?Tolong bercerminlah.

2. Apa benar senyum dan kata yang kamu berikan selama ini dari hati terdalammu?
    Sudah cukup 17 agustus kemarin menjadi hari berhentinya dirimu untuk berkata-kata lagi denganku. Aku bahagia? Tentu. Namun pernahkah kamu melihat sisi perasaanku. Kamu dengan mudahnya mengucapkan aku baik-baik saja tanpa melihat bagaimana terlukanya hatiku. Yang aku sesali adalah kamu datang dan aku kembali kepadamu terus menerus. Namun aku sadar, perginya kamu dari awal menunjukkan kamu bukan yang terbaik untukku. Namun aku saja yang hanya belum bisa membuat jalan baru dan hanya bisa kembali ke arahmu lagi.

3. Kapan dia datang?
   Tiba-tiba kamu menghempaskan ruang hatiku. Tidak salah kamu seperti ini. Namun aku masih penasaran kapan dia datang menjadi bagian harimu. Apakah salah jika aku anggap dia sainganku?. Karna siapapun yang dekat denganmu akan aku anggap musuhku. Namun terlambat, kaudengan rapinya menyembunyikan musuhku dalam selimutmu. Pertanda akulah sang peyusup dalam bagian hari kalian. Kamu pergi dengan alasan yang bahkan perempuan manapun dimuka bumi ini tidak dapat menerimanya.

4. Kamu tahu aku pernah berharap 100% atas kepemilikanmu
   Percuma menjelaskan bagaimana komitmenya diriku terhadap dirimu. Apakah kamu tak pernah menyadari itu?  Apa kamu tahu, betapa dengan hati-hatinya aku mejaga hatiku disini hanya untuk seutuhnya menjadi milikmu? Namun, kamu sendiri yang memutuskan tanpa menjauh dulu dariku. Seringan itukah hatimu sehingga kau melupakan bahwa aku juga perempuan yang mencintaimu dan bisa tersakiti? Namun aku sadar dengan ini dan dulu bahwa kamu tak pernah benar-benar menaruh hati terhadapku. Karena yang aku tau, seorang laki-laki tidak akan pernah menyakiti sedikitpun hati wanitanya, dan itu tak perna berlaku bagiku. Jadi aku saja yang berharap terlalu lebih denganmu. Yang selalu saja berkomitmen sendiri atas kepemilikanku tanpa aku sadar kau hanya menganggapku ada saat benar jarak memang tak ada. Namun saat jarak ada kau pun segera mencari yang selalu ada.

tunggu lanjutannya....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana menerima diri

#RandomModeOn Hello guys, di blog kali ini aku mau cerita random aja sih. Awakard ……   Anggap aja ini aku mau berbagi rahasia ya. X:...