Emas-emas Pinggiran
Jari-jemari kecil itu
tampak cekatan
Memainkan sederatan
senar yang tak berujung
Memutari meja pelanggan
dengan harapan
Tanpa imbalan alunan itu
pun seolah tetap berarti
Sekian banyak namun tak
ada yang tau
Sebagian hanya
mengasihi tapi tak peduli
Menerima perak demi
perak untuk sesuap nasi
Hanya mengerti soal
perut yang tak tau diri
Pernahku bertanya dan
sok peduli
Seberapa jauh kehidupan
buruk yang mereka lalui
Namun hanya
semburat gigi yang aku dapati
Tak tau itu
dari hati atau hanya kebiasaan yang menyimpan banyak arti
Telahku coba
beberapa cara tuk masuk ke kisah mereka
Mencoba memulai
berdiri diujung jalan pertigaan itu
Menanti kedatangannya
yang aku tau tempat akhir lelah mereka
Saling memberi
koin dan bertukar cerita
Walaupun kisah
sama setiap harinya
Pelanku dekap
tawa palsu mereka
Kusembunyikan
di balik ransel kecilku
Mencoba memulai
walauku tau ini tak mudah
Seperti pagi
menanti fajar datang
Begitulah
semangat yang aku terus tularkan
Perlahan mereka
memelukku dengan ilmu-ilmu yang aku torehkan
Dalam dekapan
itu aku tau pilunya mejadi mereka
Namun aku
belajar aku takkan pernah sanggup saat mejadi mereka
by: RA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar